Islam memang mengizinkan perceraian, tapi Allah membenci perceraian itu. Itu artinya, bercerai adalah pilihan terakhir bagi pasangan suami istri ketika memang tidak ada lagi jalan keluar lainnya. Dalam surat al Baqarah ayat 227 disebutkan, “Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar, MahaKonsili Trente ketika menyinggung soal ini lalu berbicara tentang perseverantia (ketekunan, daya tahan). Gereja mengakui bahwa kejahatan dan kemalangan masih senantiasa bisa kita jumpai. Bahwa ada yang hidupnya tidak beruntung, malahan ada yang seakan senantiasa tidak bernasib baik, itu nyata. Namun Allah bukan penyebabnya, walau mengakui itu
Risalah Talak (1), Hukum dan Macam Talak. Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in. Di saat zaman semakin jauh dari ilmu. Di saat ilmu diin tidak lagi menjadi perhatian, berbagai hukum pun menjadi rancu dan samar. Salah satunya dalam masalah perceraian antara suami istri.
Alkitab tidak membenarkan perceraian. Pernikahan itu merupakan institusi yang suci, yang didirikan oleh Allah sendiri di taman Eden. Tuhan mengatakan: ”Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Markus 10:9). Hal ini menunjukkan bahwa pernikahan harus berlangsung terus selama suami dan istri masih hidup.
Ridho menerima takdir Allah SWT ", Ustadz Abdul Somad menjelaskan. Satu amalan yang lebih hebat dari mati syahid, jihad, dan haji mabrur adalah ridho menerima takdir Allah SWT. "Orang yang masuk surga belum tentu dapat ridho Allah, tapi orang dapat ridho Allah pasti dapat surga", ungkap Ustadz Abdul Somad. Dengan ridho menerima seluruh takdir rWtCub.