Mengajargif, gambar animasi dosen mengajar, animasi . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures hijab cartoon cute anime cat. 845 ilustrasi gratis dari guru. Menawarkan gratis gambar kartun guru minimalis hari mengajar buku .
– Menjadi seorang dosen tak hanya dituntut sekedar menyampaikan materi perkuliahan saja. Namun dosen juga harus mampu dan siap menguasai kelas. Terlebih mahasiswa saat ini berasal dari generasi Gen Z. Dosen harus siap menyampaikan materi dengan metode pembelajaran yang lebih efektif dan kekinian. Generasi Gen Z yang mahir dengan segala kecanggihan teknologi mulai dari komputer, laptop, iPad, dan perangkat lainnya membuat dosen juga harus melek dengan teknologi saat ini. Dosen pun juga harus mengubah metode belajar yang konvensional menjadi lebih modern. Ibarat kata dosen harus bisa menjelma menjadi dosen “zaman now” biar mahasiswa lebih nyaman mengikuti kelas tersebut. Baca juga Dosen, Ini 4 Aplikasi Yang Dapat Membantu Fokus Pada Peningkatan Kinerja Lalu, bagaimana sih cara yang tepat untuk menyampaikan materi perkuliahan lebih efektif dan kekinian? Menjadi dosen “zaman now” memang tak mudah. Pastinya banyak tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Bahkan, menurut penulis asal Amerika Serikat Marc Prensky, generasi di abad 21 ini sangat melek dengan teknologi. Sebagai seorang pendidik, dosen harus lebih proaktif untuk mengimbangi mahasiswanya tersebut. Untuk lebih mudah mengajarkan materi yang lebih efektif dan kekinian, dosen bisa mengikuti beberapa cara berikut ini 1. Menggunakan materi yang kreatif dan inovatif Zaman yang serba canggih dan media sosial dimana-mana membuat metode pembelajaran pun semakin berubah secara pasti. Dosen bisa menyajikan materi pembelajaran dengan metode yang lebih canggih melalui media sosial masa kini. Dosen bisa memanfaatkan media sosial untuk mengajak mahasiswa berkreasi membahas materi yang diberikan. Selain itu dosen juga bisa menyampaikan materi dengan memanfaatkan teknologi agar pembelajaran yang disampaikan semakin menarik. 2. Memanfaatkan teknologi dan multimedia Teknologi yang semakin berkembang akan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, dosen zaman now harus menggunakan teknologi yang sedang berkembang pesat. Penggunaan platform yang tepat bisa dibilang juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas mengajar dosen. Dosen yang mampu menggunakan platform pembelajaran menarik, maka secara tidak langsung akan meningkatkan semangat belajar para mahasiswanya. 3. Mengubah paradigma pembelajaran yang lebih simple Mengajar memang tak mudah seperti yang dibayangkan. Dosen harus menyiapkan materi yang disesuaikan dengan rancangan pembelajaran yang berlaku. Dosen diharuskan mampu menyampaikan materi yang berbelit mencari materi yang lebih mudah dicerna oleh mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa akan semakin tertarik belajar lebih dalam tentang mata kuliah tersebut. 4. Dosen harus sering memanfaatkan tren masa kini Tak hanya memanfaatkan teknologi yang canggih dan modern, dosen juga harus bisa memanfaatkan tren masa kini. Tren masa kini tersebut bisa menjembatani dosen saat menyampaikan materi kepada para mahasiswanya. Beberapa tren masa kini tersebut kemudian bisa disambungkan dengan materi terkait. Sehingga bisa dipastikan mahasiswa bisa menyerap ilmu tersebut dengan baik. 5. Lebih komunikatif dengan mahasiswa Meskipun dosen ibarat ketua suku di dalam kelas, namun dosen harus lebih menarik diri ke lingkungan mahasiswa. Dosen bisa mencoba untuk mendekatkan diri dan melakukan interaksi secara berkala kepada mahasiswanya. Dengan mendekatkan diri kepada mahasiswa, dosen akan lebih mengerti dan memahami beberapa permasalahan yang mungkin dialami oleh mahasiswa. Terutama dalam kegiatan belajar. Dengan begitu dosen akan lebih mudah membantu menyelesaikan masalah tersebut. Baca juga 7 Skill Yang Harus Dimiliki Dosen Untuk Menjalankan Pembelajaran Daring Kemampuan mengajar adalah skill wajib yang dimiliki dosen. Namun disamping kemampuan mengajar, dosen juga harus memperhatikan cara mengajar yang efektif dan kekinian. Apalagi mahasiswa yang dihadapi saat ini adalah generasi Gen Z. generasi yang melek dengan kecanggihan teknologi masa kini. Mengajar mahasiswa generasi gen Z ini, akan semakin menarik jika dosen memilih platform pembelajaran yang tepat. Platform tersebut setidaknya harus memiliki fitur-fitur yang mendukung mahasiswa untuk bisa belajar dan berdiskusi meskipun secara online. Nah, semua kemudahan pembelajaran seperti itu kini bisa Anda dapatkan hanya di EdLink. Belajar tak akan menyulitkan seperti dulu. Mengenal SEVIMA SEVIMA merupakan perusahaan Edutech education technology yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll. dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud
Gambarguru sedang mengajar animasi green screen animasi kartun guru unduh gambar. Gambar animasi bergerak di bawah ini menunjukkan seorang guru yang . 69+ koleksi gambar guru mengajar kartun bergerak | meme lucu. Mengajar gif, gambar animasi dosen mengajar, animasi bergerak, gif selamat hari.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zpab09wrmOoVr3c-OY81qPVdJ34AxJ0l5JFBuTAF8eFna3YILuLtQA==
Dosenpengajar, guru, sudut, tangan png 1067x800px 188.88kb; Gambar kartun lucu kemerdekaan ri terbaru top gambar via 1001topgambar.blogspot.com. Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pagi-pagi seorang teman mengirim pesan di grup kelas, "Kabar baik teman-teman, dosen hari ini tidak masuk." Beragam komentar bermunculan ada yang setuju kalau dosen tidak masuk adalah kabar baik, adapula yang mengatakan itu kabar buruk, dan ada juga yang tidak mengeluarkan opini mereka. Layaknya sebuah pemilihan kepala daerah, ketika seorang pasangan calon memperoleh suara lebih dari 50% artinya dialah yang memenangkan pertarungan kekuasaan itu. lebih dari setengah dari jumlah teman saya mengatakan kalau dosen tidak masuk adalah kabar baik sehingga membuatnya menang dalam penentu baik dan buruknya yang sama beberapa kali terjadi saat sedang menunggu dosen masuk mengajar. Saat dosen tidak memberi kepastian apakah akan masuk atau tidak biasanya mahasiswa akan saling mendesak untuk menghubungi dosen. Akhirnya terjadilah aksi tunjuk menunjuk menghubungi dosen. ada yang beralasan tidak punya pulsa, takut sama dosenlah, atau bahkan menghindar. Di saat seperti itu muncul seorang mahasiswa yang menjadi pahlawan. Dosen langsung ia telepon tanpa pikir kalimat yang harus ia ucapkan agar terlihat sopan, para mahasiswa yang tadinya saling tunjuk menunjuk tiba-tiba diam. Saat sang pahlawan tadi selesai menelpon, ia pun langsung mengumumkan hasil percakapannya. ia mengumumkan kepastian dosen masuk atau tidak dengan gaya seperti presenter ajang pencarian bakat sehinggga membuat semua mahasiswa menahan nafas. "Hari ini dosen kita.... berhalangan untuk masuk". Sebagian besar penonton bersorak gembira seperti saat idola mereka memenangkan ajang pencarian bakat. Dosen tidak masuk adalah adalah good news atau kabar baik bagi sebagian kalangan mahasiswa terjadi karena faktor dari dosen dan dari mahasiswanya sendiri. Dosen yang biasanya dalam gaya mengajarnya kurang mampu membuat mahasiswa tertarik sehingga terkesan membosankan. Pemberian tugas yang sifatnya membosankan dan melelahkan seperti membuat RMK. Kurangnya apresiasi akan tugas yang telah dijalankan turut pula menjadi penyebab dosen tidak masuk adalah kabar kedua datang dari mahasiswa sendiri. Tidak sesuainya minat dengan bakat dengan jurusan yang mereka tempati kuliah turut menyumbang suara dalam penentuan dosen tidak masuk kabar baik atau buruk. Menurut Educational Psychologis dari Integrity Development Flexibility IDF Irene Guntur, CGA, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Ketidaksesuaian jurusan dengan minat serta bakat membuat mahasiswa menghindari perkuliahan dan hanya menargetkan cepat lulus. Adanya kelonggaran untuk pindah jurusan atau pindah kampus masih kurang dimaksimalkan. Selain karena salah jurusan, faktor kemalasan turut menyumbang suara pula. Tak bisa dipungkiri sistem pendidikan kita tak mampu membuat siswa-siswi menjadi rajin. Banyaknya godaan dari teknologi dan dunia hiburan menyebabkan siswa malas belajar dan lebih senang bergosip ataupun kumpul tidak jelas. Ruang kuliah yang seharusnya diminati cenderung dihindari. Jadi, betulkah dosen tidak masuk mengajar adalah kabar baik? Siapapun yang kritis akan pendidikan pasti akan sangat kontra dengan kabar baik dosen yang tidak masuk mengajar. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan negara Indonesia tak akan bisa terwujud saat mayoritas dari kita mengatakan opini tersebut adalah kabar baik. Lingkaran kebodohan yang selalu mengungkung harus kita putus. Paradigma bahwa belajar adalah hal membosankan harus diubah. Saatnya membuat generasi yang tanggap terhadap tantangan global tanpa meninggalkan kearifan lokal. Lihat Lyfe Selengkapnya
Gambarkartun guru perempuan sedang mengajar, gambar guru muslimah mengajar, gambar guru mengajar dikelas, gambar profesi guru kartun, . Kartun muslimah puteri kiut kartun muslim youtube, penyusunan skp guru yang diberi tugas tambahan dan atau tugas lain, dosen yang baik dalam . Cara unduh gambar kartun guru sedang mengajar.
Oleh Banatul Murtafi’ah, — Jika membuka mesin pencari di gawai Anda lalu memasukkan kata kunci adab mahasiswa terhadap dosen, maka Anda akan menemukan berbagai macam judul artikel yang serupa seperti 5 Sikap yang Perlu Dipahami Mahasiswa Saat Bertemu Dosen, Etika Berkomunikasi Dengan Dosen hingga Etika Berinteraksi Di Dalam Kelas, Mengontak, dan Berjejaring dengan Dosen. Uniknya, jika memasukkan kata kunci tadi secara terbalik, judul artikel yang muncul tidak ada bedanya. Hal ini cukup menjelaskan bahwa adab dosen terhadap mahasiswa merupakan unpopular opinion alias opini yang hampir tidak pernah dibahas oleh publik. Kemudian, jika istilah mahasiswa-dosen di sini diganti murid-guru, maka temuan di mesin pencari justru nampak lebih berimbang karena seperti hasil pencarian adab murid terhadap guru, hasil pencarian dari kata kunci adab guru terhadap murid pun dijelaskan dengan detail oleh artikel yang muncul di sana. Padahal sejatinya menjadi dosen adalah juga menjadi guru, namun nampaknya ada ketimpangan dalam hal bagaimana seharusnya dosen bersikap kepada mahasiswa. Jika adab guru terhadap murid menurut Islam saja ada. Hierarki dan kesan yang beredar di antara warga kampus bahwa “dosen selalu benar dan wajib dihormati” kiranya perlu dikaji ulang. Dalam Islam, Yang Maha Benar hanyalah Allah swt., lalu, karena semua makhluk di hadapan Allah swt adalah sama, yang membedakan hanya ketakwaannya QS. Al-Hujurat ayat 13, maka, alih-alih mengatakan bahwa “dosen wajib dihormati” kita ganti menjadi “dosen dan mahasiswa wajib saling menghormati”. Mudahnya, jika kita sebagai dosen ingin dihormati mahasiswa, maka mari kita hormati dulu mereka sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah SWT. Saya merangkum beberapa adab guru terhadap murid menurut Islam yang telah disarikan dari tiga sumber Imam al-Ghazali dalam risalah al-Adab fid Din dan Ihya Ulumuddin serta Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari dalam kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim. Kemudian saya akan menyesuaikannya dengan konteks hubungan dosen dan mahasiswa serta menghubungkannya dengan teori pengelolaan kelas dan teori pembelajaran. Sabar terhadap Murid Seorang guru dalam konteks ini dan selanjutnya akan disebut dosen hendaknya bersabar dan senantiasa bersikap tenang serta menahan marah atas kelakuan murid yang selanjutnya akan disebut mahasiswa. Misalnya adalah ketika mahasiswa tidak mematuhi aturan yang ditelah disepakati seperti melakukan inappropriate behaviour di kelas yakni ngobrol sendiri selagi dosen menjelaskan. Rasulullah saw sendiri pernah dimintai nasihat oleh sahabat dan menasihati sahabat tersebut dengan bersabda “La taghdab jangan marah”. Bahkan dalam teori pengelolaan modern, terdapat istilah pregnant pause dimana guru berhenti dan diam sesaat ketika sedang menjelaskan materi ketika ada murid melakukan inappropriate behaviour di kelas, alih-alih langsung marah Marzano, 2005. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Saat Mengajar Salah satu bentuk menghargai mahasiswa adalah dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh mereka. Hal yang bisa dilakukan adalah misalnya mengajukan pertanyaan yang bisa dipahami terutama oleh mereka yang lama dalam memahami. Selain menanyakan pertanyaan, dosen dianjurkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa dengan ringkas atau bahasa yang sederhana dan diksi yang lebih ringkas. Mendekatkan Murid pada Hal-hal Terpuji Pada dasarnya tugas dosen, seperti halnya guru, tidak terbatas hanya pada mengajar namun juga mendidik. Poin mendidik adalah pada memberikan nasihat kepada mahasiswa dengan tulus ikhlas serta mencegah mereka dari akhlak tercela. Misalnya turut menyisipkan nasihat untuk selau menghormati orang tua, menyayangi sesama, toleransi dengan orang yang berbeda agama, menjaga lingkungan, dsb. Sebagai dosen, yang juga sesama muslim dan mahkluk Allah SWT, sudah seharusnya kita mengajak mahasiswa untuk berbuat baik dan menghindarkan mereka dari perbuatan buruk, sesuai dengan firman Allah كُنْتُم خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” QS. Ali Imron 110 Semangat dalam Mengajar Bentuk lain dari dosen menghargai hak mahasiswa adalah ditunjukkan dengan sikap semangat dalam mengajar dan menyampaikan pemahaman kepada mahasiswa dengan segenap kemampuannya. Bentuk sikap semangat salah satunya adalah dengan menyiapkan materi misal berupa format presentasi, video, atau alat peraga untuk mengajar lainnya dengan sebaik-baiknya sebelum mulai mengajar. Tidak Boleh Pilih Kasih Adab lain yang perlu diperhatikan oleh dosen adalah dengan memperlakukan mahasiswa secara adil, tidak membedakan dan tidak pilih kasih. Dosen tidak seharusnya menampakkan sikap mengistimewakan dan perhatian kepada mahasiswa tertentu. Dalam memberikan kesempatan untuk bertanya, dan berkonsultasi untuk suatu project akhir semester misalnya, setiap mahasiswa memiliki hak yang sama. Bersikap Ramah kepada Murid Dianjurkan untuk seorang dosen juga bersikap ramah terhadap mahasiswa yang diajar serta menyebut mereka dengan sebutan dan nama yang mereka sukai. KH. Hasyim Asy’ari di sini bahkan mengharuskan guru atau dalam hal ini dosen untuk mengetahui nama muridnya. Berabad kemudian, di teori pengelolaan kelas, Marzano 2005 juga menganjurkan guru pada minggu pertama masuk untuk hafal nama murid sebagai salah satu cara untuk membangun hubungan antara guru dan murid. Yang luput dari teori modern ini dan hanya ada di Islam adalah tidak adanya saran untuk medoakan murid. Sementara dalam Islam, KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Maimoen Zubair pernah dhawuh untuk guru agar mendoakan murid-muridnya. Sehingga, berbicara dengan kata-kata baik, serta mendoakan mahasiswa adalah termasuk cara dosen menghormati mereka. Mengajarkan Interaksi Sosial Kehidupan masyarakat di kampus sejatinya adalah miniatur kehidupan bermasyarakat secara luas. Mahasiswa belajar mengenal berbagai macam karakter teman dan orang dewasa di sana. Adalah salah satu anjuran untuk dosen mengajarkan interaksi sosial kepada mahasiswanya. Contoh nyata misalnya adalah mengajarkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan sesama teman, membantu teman saat kesulitan, serta menasihati teman lain dalam kebaikan. Sebagaimana firman Allah وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” QS. Al Maidah 2 Perhatian Kepada Murid yang Absen Terakhir, dianjurkan pula untuk dosen memberikan perhatian mahasiswa yang tidak masuk kuliah pada hari tersebut. Terlebih lagi jika sudah berkali-kali tidak masuk. Di sini guru dianjurkan untuk menanyakan kabar, kondisi dan keadaannya murid yang absen tersebut. Sekali lagi, dalam teori pengelolaan kelas modern, Marzano 2005 juga menyampaikan perlunya guru untuk taking attendance atau mengecek kehadiran murid dan menanyakan keadaannya jika dia tidak hadir. Demikian, rangkuman tadi, tanpa ada maksud menggurui, adalah sejatinya pengingat untuk saya pribadi. Jika belum bisa melakukan semua itu, paling tidak sudah berusaha menjadi lebih baik. Karena sejatinya menjadi dosen dengan tetap mengedepankan adab dan akhlakul karimah, serta mengajarkan ilmu yang bermanfaat, insyaallah, akan menjadi jalan menuju jannah-Nya. Wallahua’lam bis-shawab. Sumber Marzano, R. J., Gaddy, B. B., Foseid, M. C., Foseid, M. P., & Marzano, J. S. 2005. A handbook for classroom management that works. Virginia Association for Supervision and Curriculum Development.
BergerakGambar Guru Kartun Sedang Mengajar - Greenscreen Animasi Guru Mengajar Muslimah Animasiguru Downloadanimasi Otosection By kamariapuput15 June 11, 2022 Post a Comment 21 04 2022 animasi kartun muslimah bergerak from 630 gambar.

Salah satu kemudahan di kota pelajar adalah menikmati iklim akademik dari lintas batas kelompok dan lembaga. Tak jarang, kota besar yang semakin modern membuka ruang-ruang pertemuan yang tidak diduga. Seperti halnya saya sendiri, seorang Muslim sekaligus pengajar di kampus Islam yang mendapat beberapa kali kesempatan untuk mengisi kelas di kampus Kristen sebagai dosen tamu. Sengaja saya sebut Kristen di sini dengan maksud Kekristenan Christianity, di mana Katolik dan Kristen Protestan ada di seorang yang pernah mengenyam pendidikan pesantren, mengajar di kelas kampus Kristen tidak pernah menjadi beban atau halangan. Setidaknya dari sisi rasa keterancaman bahwa nanti iman akan tercederai. Sebaliknya, saya merasa ini adalah tugas yang harus ditunaikan sebagai warga sipil maupun sebagai Muslim. Untuk membangun jembatan antar warga supaya tidak terjebak dalam tempurung tradisi pesantren – dari dulu – selalu mengajarkan sebuah mantra sakti khairunnas anfa’uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang mampu memberi manfaat kepada manusia lain. Kata kunci utama di sini adalah kebermanfaatan bagi manusia dan kemanusiaan. Bukan anfa’uhum lil muslimin atau lil muslimat mengajar di kampus Kristen ini terjadi berkat sahabat-sahabat saya semasa kuliah Magister. Maklum, saya mengambil program studi Agama dan Lintas Budaya, yang memungkinkan saya untuk berjejaring dan mendapat pengalaman dari teman kuliah lintas agama. Beberapa di antaranya adalah pendeta dan pastor yang mengabdi pada lembaganya kalanya saya diundang mengisi kelas Sejarah atau Teologi terima kasih khususnya kepada Romo Heri Setyawan SJ, yang sering mengundang saya di kelas Universitas Sanata Dharma. Terkadang di kelas Kewarganegaraan. Seperti tidak berurutan, tapi semangatnya satu untuk berbagi paradigma yang unik bagi para mahasiswa di kampus Kristen tersebut dari sudut pandang seorang Muslim Indonesia. Beberapa kali dari kampus Kristen menginisiasi kunjungan balasan ke kampus Islam tempat saya mengabdi yang memang bernaung di bawah yayasan saya mengagumi inisiatif-inisiatif mereka yang begitu membuka diri untuk berdialog dengan Muslim, terutama lingkungan pesantren. Satu hal yang justru belum banyak saya temui dari pihak Muslim sendiri sebagai populasi mayoritas di negeri Saya Kafir dan Layak Dibunuh?Mengajar di kelas yang berisi mahasiswa mayoritas Kristen punya ceritanya sendiri. Tidak jarang ada pertanyaan-pertanyaan ajaib yang challenging, menantang saya sebagai pribadi Muslim, maupun sebagai seorang yang menjerumuskan diri di wilayah yang bisa diperkirakan akan muncul di kelas kampus Kristen adalah seputar terminologi Kafir. Pertanyaan ini akan sangat lain ketika diajukan oleh orang Kristen langsung. Karena kebanyakan disertai perasaan insecure, disampaikan dengan tidak nyaman. Pertanyaan ini tidak sekali-dua kali saya temui. Tapi berkali-kali.“Saya bukan seorang Muslim, apakah dengan demikian saya termasuk golongan Kafir yang boleh dibunuh?” Tanya seorang mahasiswa dengan polos. Tapi di balik itu terbayang nuansa keterancaman di sana. Seolah meminta jawaban, apakah keselamatan dan kehormatannya akan terjamin di negara mayoritas Muslim ini?Terminologi Kafir ini menjadi semacam horor tersendiri bagi kelompok minoritas di Indonesia. Dan bukan tanpa alasan jika mereka penasaran bahkan khawatir terstigmatisasi oleh istilah tersebut. Bisa kita rasakan bersama di masa belakangan, bahwa penggunaan term kafir ini digunakan secara serampangan untuk tujuan mendiskreditkan, dan diselingi nada ancaman bahkan pembunuhan, naudzubillah! atas konsekuensi stempel faktanya demikian. Maraknya dai dan kajian sebagian kelompok Muslim yang gemar mengkafirkan liyan menyebabkan istilah ini berubah menjadi stempel sah bagi objeknya untuk dikenai serangan kekerasan – baik simbolik, verbal, bahkan fisik.“Jangankan anda yang berbeda agama, saya sendiri yang sama-sama Muslim juga kadang dikafirkan kok!” Begitu seloroh saya tiap mendengar pertanyaan itu begitu adanya. Tidak jarang stempel ini menyasar kepada kelompok Muslim tradisionalis yang memang memiliki lebih banyak ekspresi kebudayaan disamping hanya berpaku pada aspek teologis dan hukum yang ketat ala kelompok Salafisme atau Wahhabisme. Sehingga saya berani melemparkan seloroh seperti lebih serius, sering saya tekankan kepada mahasiswa bahwa penggunaan kata kafir ini memang telah mengalami distorsi sehingga menjadi instrumen kekerasan di tengah masyarakat diakui, istilah kafir secara teologis memang tersedia di banyak literatur Islam klasik, dan menjadi penanda bagi mereka yang menutup diri dari kebenaran Islam. Akan tetapi, dalam ranah sosiologis-politis, istilah ini juga berkembang serta berpengaruh terhadap konsekuensi tindakan kepada kelompok tersebut. Di dalam sebuah negara Islam, terdapat istilah kafir dzimmy, kafir mu’ahad, kafir harby, dan lain sebagainya. Sebuah spektrum kategoris bagi kafir yang harus dilindungi dan dijamin keamanannya secara politis sampai yang memang layak diperangi secara bagaimana kategori ini beroperasi di ruang sosial bernama Indonesia, yang memang sejak awal berdirinya tidak didasarkan sebaagai negara Islam? Oleh karena itu terminologi Kafir di sini perlu ditempatkan dalam konteks Indonesia punya Nahdlatul Ulama yang telah mangambil langkah berani dengan merumuskan fatwa bahtsul masail yang menegaskan tidak ada kafir di dalam negara demokrasi seperti Indonesia. Yang ada hanyalah warga negara yang berdiri sederajat. Dengan demikian mereka pun harus dijamin keamanannya. Setidaknya itu sangat melegakan bagi mereka yang beragama Surga-NerakaSelain persoalan kafir, ada sebuah pertanyaan yang sangat berkesan bagi saya, selama berkesempatan mendampingi kelas dari kampus Kristen. Pertanyaan yang sangat personal, dan sangat membekas.“Sebelum bertanya, perkenankan saya bercerita dulu tentang latar belakang keluarga saya.” Satu mahasiswa memulai dengan sangat ini bercerita, dia berasal dari keluarga yang beragam. Seingat saya, ibu mahasiswa ini masuk Kristen sejak menikah. Sementara kakek-nenek dari jalur ibu masih berkomitmen mengimani agama Islam. Dengan terbata-bata, dia bercerita bagaimana beberapa tahun lalu sang nenek jatuh sakit. Secara bergantian anggota keluarga yang beragam bertugas untuk menunggui sang umur manusia adalah selubung yang tak diketahui, dan begitu pula hanya Allah yang tahu si nenek ada di penghujung usianya, tepat di saat si mahasiswa dan ibunya sedang giliran berjaga.“Saat itu hanya saya dan ibu yang berjaga. Tidak ada keluarga lain. Tiba-tiba, nenek sudah menjelang ajalnya. Saya dan ibu kebingungan. Kami tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa di saat-saat terakhir hidup nenek. Kami hanya ingin melepas kepergian nenek dengan layak.”Mahasiswa ini berhenti sejenak. Tenggorokannya tercekat. Dia menengadah ke langit-langit. Entah berusaha untuk mengingat – atau mungkin ingin melupakan sama sekali pengalaman itu. Tampak matanya yang berkaca menahan melanjutkan, “Saya tahu, orang Islam membacakan Yasin untuk orang meninggal. Tapi kami bisa apa? Saya dan ibu tidak bisa membaca al-Quran sama sekali. Terpaksa saya berdoa sebisanya dengan cara Kristen. Di situ saya berharap sekali mendoakan nenek supaya bisa pergi dengan tenang, dan masuk surga.”“Tapi sampai sekarang saya takut, bagaimana kalau doa saya malah mengotori kepergian nenek? Saya cuma khawatir, nenek masuk neraka karena doa saya yang orang Kristen. Kalau seperti itu, apakah nenek saya tetap bisa masuk surga?”Pertanyaan yang singkat dan menyentuh dasar hati kemanusiaan saya, sekaligus menantang saya baik secara intelektual, spiritual, sebagai Muslim. Saya harus menjawab sebuah pertanyaan dengan bertanggungjawab, sekaligus dengan etika untuk menjaga kehormatan mahasiswa coba berpikir keras tapi dengan perasaan tidak mampu, enggan, dan takut jika jawaban yang saya lontarkan kemudian menyakiti hati si mahasiswi penanya. Jika saya adalah seorang Muslim tekstualis, bisa saja menjawab bahwa itu bukanlah momen kematian yang ideal sebagai seorang muslim. Tapi buat apa?!Potret demikian ini mengingatkan saya atas pesan Habib Ali al-Jufri, dalam buku karya beliau berjudul “Kemanusiaan sebelum keagamaan”. Sekalipun dia seorang Kristen, sebagai Muslim saya tetap wajib untuk menjaga dan memelihara kehormatannya, apalagi di dalam sebuah forum di mana ilmu pengetahuan dan etika dijunjung formal agama Islam memang punya ajaran surga dan neraka sebagai balasan atas apa yang diperbuat seorang Muslim di dunia. Pesannya jelas dan lugas. Namun di momen tersebut, wawasan tasawuf dan mistik Islam yang memberi jalan sih tujuan kita beribadah dan beramal baik selama di dunia? Betul, kita memiliki orientasi masuk surga dan terhindar dari siksa neraka. Namun rupanya tidak hanya itu. Ada tujuan yang lebih dari sekadar mencicipi indahnya surga. Terutama bagi kaum sufi/mistik, yang tujuan utamanya adalah untuk meraih kerelaan Tuhan ridha Allah atas kehidupan kita. Dari sini, surga dan neraka menjadi sangat rapalan doa Rabi’ah al-Adawiyah yang justru enggan masuk surga atau neraka, karena tujuan utamanya adalah untuk menyingkap keindahan Sang Pencipta “Ya Allah! Apabila diriku menyembah-Mu hanya karena takut akan pedihnya siksaan api neraka yang tiada habisnya, bakarlah habis seluruh tubuh ini di dalamnya. Dan apabila diriku menyembah-Mu karena mengharap nikmatnya kehidupan surga, maka campakkanlah diriku saat berada di dalamnya. Namun, jika diriku beribadah semata-mata demi Engkau ya Allah, maka janganlah Engkau sesekali enggan untuk memperlihatkan keindahan-Mu yang abadi kepada diriku!”Soal masuk surga atau neraka jelas merupakan hak prerogatif Allah semata. Lebih dari itu, saya hanya mengajaknya untuk berbaik sangka kepada Allah seraya mendoakan si nenek mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Bukankah terdapat sebuah hadis Qudsi bahwa Allah itu sesuai dengan apa yang diprasangkakan oleh hambanya? Sebagaimana saya wajib berprasangka baik kepada si mahasiswa, sekalipun dia berbeda agama dengan si nenek tapi di lubuk hatinya yang terdalam ia pasti menginginkan si nenek untuk mendapat tempat terbaik di sisi potret pengalaman sebagai Muslim mengajar di kampus Kristen tadi, saya mengambil pelajaran. Bahwa agama Islam memiliki dimensi yang sangat luas. Tidak hanya berorientasi kepada yurisprudensi hukum dan penghakiman yang bersifat hitam dan putih. Apalagi ketika dihadirkan di tengah kelompok lain, wajah Islam seperti apa yang akan saya tampakkan? Pada akhirnya, kesempatan ini juga jadi sarana bagi saya untuk terus belajar menjadi Muslim – dan menyelami agama yang saya anut – secara lebih baik lagi. Wallahu a’lam bisshawab.*Artikel ini kerjasama antara dan PUSAD Paramadina didukung GUYUB – UNDP PBB

10gambar kartun seorang guru sedang mengajar cerpen tentang persahabatan di . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures hijab cartoon cute anime cat. Llll ratusan gif gambar animasi, animasi bergerak, dan animasi guru yang menarik dan indah. Menjadi dosen yang baik tidak mudah, karena seorang dosen memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran dengan baik dan efektif kepada peserta didik. Kewajiban dosen selanjutnya adalah membuat peserta didik memahami tujuan pembelajaran. Tentunya, respon peserta didik terhadap pelajaran tentu berbeda-beda, oleh karena itu seorang dosen harus menggunakan metode belajar yang lebih baru dan modern agar peserta didik betah karena dosenya melakukan cara mengajar yang baik. Tentunya dosen harus dapat membelajarkan pesert didiknya dengan menggunakan metode mengajar yang baik dan bervariasi. Namun, tak dipungkiri sebagian dosen masih ada yang mengajar dengan menggunakan metode konvensional, yang seolah-olah hanya dosen saja yang boleh aktif sementara mahasiswanya hanya mendengarkan. Sekarang ini, dosen dan mahasiswa dituntut untuk lebih aktif, sehingga cara mengajar dosen juga harus berubah menjadi lebih baik dan maksimal. Khusus untuk para dosen, berikut ini penulis telah merangkum tips mengajar yang baik agar peserta didik bacamahasiswa mampu menyerap materi pelajaran yang diajarkan dengan efektif dan efisien. Berikut ini adalah 12 Langkah dosen Mengajar Modern Membuka awal perkuliahan dengan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk semangat belajar dan tentunya semangat mengikuti kegiatan sebaiknya bergerak ketika sedang mengajar, tidak hanya berdiri di depan kelas saja, atau hanya duduk di kursi. Lakukan teknik mobile teaching dengan cara mengajar secara lebih dekat dengan peserta didik, dan berkeliling untuk mengetahui situasi kelas dan peserta didiknya ketika sedang belajar. Jika memberikan tugas atau quis dalam kelas, cobalah dosen untuk mendekati peserta didik di setiap baris tempat duduknya dan lihat perkembangan mereka ketika sedang mengerjakan tugas tersebut. Jika saja ada peserta didik yang sedang melamun, atau merasa bingung, maka dosen akan dengan mudah para mahasiswa memberikan komentar untuk mengetahui apakah mereka memperhatikan materi kuliah yang disampaikan atau tidak. Dosen bisa melakukan diskusi atau debat argumen supaya mereka mau mengeluarkan pendapatnya. Memang tidak semua peserta didik akan bisa berpendapat dengan baik, beberapa ada yang terkendala masalah komunikasi. Namun, apapun respon mereka, pancing terus mereka untuk berpendapat dan hargai setiap pendapat yang mereka lontarkan. Selain materi kuliah dapat mudah mereka pahami, dosen juga mengajarkan mereka untuk berani berbicara dan menerima pendapat orang lain. Hal ini merupakan dasar komunikasi yang baik untuk bekal mereka di masa dengan multi metode. Melakukan variasi dalam metode mengajar akan berpengaruh positif terhadap pemahaman peserta didik kita. Bisa dibayangkan jika yang terjadi di kelas adalah hanya dosen yang berbicara, dan mahasiswa hanya mendengarkan tanpa ada yang bertanya, maka pemahaman pelajaran akan terasa lebih sulit. Cobalah untuk membuat variasi ketika mengajar. Sebelum masuk ke inti pelajaran, cobalah untuk lebih rilexs dengan menyelipkan humor, atau gurauan agar mereka tetap semangat mengikuti perkuliahan. Dosen juga bisa menyisipkan cerita ataupun games dalam setiap pelajaran yang sedang diberikan, asalkan games ini berhubungan dengan materi kuliah yang diajarkan. Lakukan lebih banyak diskusi dengan peserta didik, agar mereka aktif dan lebih memahami subjek dalam menyajikan materi kuliah serta curahkan perhatian penuh pada mahasiswa pada saat mengajar. Mengajar bukan saja memberikan materi pelajaran kepada peserta didik agar mereka mengetahui dan mempelajarinya. Mengajar juga harus memperhatikan keadaan peserta didik. dosen sebaiknya memberikan perhatian kepada seluruh peserta didiknya, agar dapat mengetahui lebih dekat talenta dan karakter mereka sehingga dosen dapat memberikan dukungan kepada mereka agar bisa berkembang menjadi lebih teknologi secara benar dan professional. Sekarang sudah serba canggih, metode mengajar dosen juga harus disesuaikan dengan teknologi yang ada agar mengajar semakin mudah. Manfaatkan komputer, laptop, croombook, tablet, HP dan lainya untuk digunakan peserta didik dalam mempelajari setiap materi kuliah. Agar tidak bosan, ubahlah text book pelajaran menjadi bentuk gambar atau audio, dengan begini peserta didik akan menemukan sesuatu yang dianggap baru dan menyenangkan. Memanfaatkan teknologi tentunya akan selalu berkaitan dengan internet. Saat ini ada banyak website edukasi yang akan memberikan pengetahuan tentang mata pelajaran yang sedang bahas. Mereka bisa mengakses video pembelajaran atau membaca artikel terkait, untuk membuat mereka lebih untuk menggunakan metode belajar yang interaktif. Seorang dosen memang menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik, namun perkembangan peserta idik juga harus menjadi perhatian. Mereka akan banyak memiliki rasa ingin tahu tentang sesuatu, terhadap issu yang mungkin sedang dibahas pada mata pelajaran tertentu. Berikan kesempatan mereka untuk bertanya seputar pelajaran yang dibahas. Dosen bisa mengawali dengan menceritakan kisah pendek terkait materi pelajaran tersebut. Buat mereka menjadi bertanya agar mereka lebih mudah mengerti dan memahami sebenarnya bagaimana menyelesaikan pertanyaan dalam suatu materi pelajaran tertentuGunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Beberapa dosen ada yang suka menggunakan metode ini, dimana peserta didiknya digiring ke luar kelas, dan mereka belajar di luar kelas. Metode seperti ini dianggap akan kembali merefresh keadaan otak peserta didik yang sudah sering menerima pelajaran setiap harinya di ruang kelas. Dosen harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan seperti membuat tugas riset kelompok setiap topic dari materi kuliah dan menyuruh mereka untuk praktek langsung, membuat laporan dan mempresentasikannya. Cara tersebut akan lebih memudahkan mereka untuk menyerap materi kuliah dengan format Animasi atau video, misal menyajikan poin-poin dari materi pelajaran utama dalam bentuk yang lebih animasi. Dosen dapat menggunakan slide presentasi lewat power poin. Membuat beberapa slide tampilan materi pembelajaran dengan menyisipkan animasi dan video di dalamnya. Hal ini akan berguna agar penyampaian materi tidak membosankan. Penjelasan poin seperti ini juga lebih jelas dalam mengarahkan tujuan pembelajaran itu sendiri. Dosen juga dapat memberikan tugas kepada peserta didik dengan membuat presentasi lewat power reward dan punishment dengan bijaksana. Dosen harus bisa lebih sabar untuk menghadapi berbagai respon peserta didiknya. Baik sabar dalam pemahaman pembelajaran, maupun sabar dalam mendorong mereka untuk terus semangat belajar. Respon peserta didik akan berbeda-beda terhadap pelajaran, sekalipun berbagai strategi yang unik sudah coba dilakukan untuk membuat suasana belajar lebih seru. Untuk lebih menyemangati mereka, dosen tidak ada salahnya jika kita memberikan reward kepada peserta didik jika mereka berhasil menjawab pertanyaan kuis atau test harian di kelas. Reward juga merupakan salah satu motivasi agar mereka lebih semangat pelajaran dengan memberikan kesimpulan atau intisari dari materi kuliah yang telah disampaikan serta memberikan kalimat kalimat inspirasi sebelum menutup kegiatan perkuliahan. Inilah pentingnya seorang dosen mengetahu teknik closing belajar yang benar, agar peserta didik tidak mudah melupakan poin apa saja yang telah mereka pelajari hari ini. Ulangi kembali poin poin inti pembelajaran tadi agar peserta didik tetap mengingatnya dan bisa lebih memahami dengan baik. Setelah itu, coba untuk menarik kesimpulan dari pembelajaran tersebut agar bisa melanjutkan ke materi selanjutnya secara teratur. Dosen juga harus menyampaikan tentang materi yang akan dibahas selanjutnya di pertemuan berikutnya. Sarankan peserta didik untuk membaca poin penting pelajaran berikutnya sebelum kelas menutup semua aktifitas belajar, dosen dapat meluangkan waktu atau kesempatan kepada mahasiswa untuk berdiskusi di ruang kelas terkait materi kuliah yang telah disampaikan atau diajarkan. Demikianlah 12 cara mengajar yang modern untuk dosen, semoga bisa memberi pencerahan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan. TipsMengajarModernBagiDosen DosenIndonesia PendidikanTinggi Navigasi pos DosenUIN SMH: Penting Belajar Islam Berguru dan Bersanad. Jumat 07 May 2021 12:42 WIB. Red: Agung Sasongko. 0. Dr. Muhammad Sofin Sugito, MA., dalam acara Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan yang ditayangkan di akun youtube BKNP PDI Perjuangan, Jumat dini hari (7/5). Foto: istimewa. Belajar mengaji. JAKARTA - Masalah membaca Alquran bagi seorang Muslimah yang sedang haid memang terdapat perbedaan di antara para ulama. Secara umum, ulama mengatakan bahwa seorang Muslimah yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Alquran. Hal ini didasarkan pada firman Allah, "Tidak ada yang menyentuhnya Alquran kecuali hamba-hamba yang disucikan", QS Al-Waqiah [56] 79. Namun, jika tujuan seorang Muslimah tersebut bukan untuk membaca melainkan mengajar, maka diperbolehkan. Hal ini disamakan dengan orang dalam keadaan junub yang diperbolehkan membaca Alquran selama tidak diniatkan untuk membaca, misalnya untuk tujuan berdoa yang ada ayat Alquran-nya. Bahkan, Mazhab Maliki memperbolehkan seorang wanita yang haid membaca Alquran secara mutlak dan mereka boleh menyentuh mushaf. Namun, menurut Mazhab maliki, jika masa haidnya sudah terputus ia tidak boleh membacanya sebelum mandi besar, kecuali ia khawatir akan lupa hafalan Alquran-nya. Terdapat banyak ulama yang memperbolehkan para ustazah atau guru mengaji tetap mengajar meski pun sedang dalam keadaan haid. Begitu juga dengan murid Muslimah yang sedang belajar mengaji kepada ustaz tersebut. kiHxme.
  • uehoh45gwt.pages.dev/392
  • uehoh45gwt.pages.dev/186
  • uehoh45gwt.pages.dev/122
  • uehoh45gwt.pages.dev/19
  • uehoh45gwt.pages.dev/4
  • uehoh45gwt.pages.dev/221
  • uehoh45gwt.pages.dev/89
  • uehoh45gwt.pages.dev/399
  • uehoh45gwt.pages.dev/286
  • dosen muslimah sedang mengajar